Minggu, 17 Juli 2016

Pemakaian Kata Sebentar, Sejenak, Sekejap, Sekilas, Sepintas, dan Sejurus




Pemakaian Kata Sebentar, Sejenak, Sekejap, Sekilas, Sepintas, dan Sejurus
Keenam kata ini, sebentar, sejenak, sekejap, sekilas, sepintas, dan sejurus, memiliki makna yang hampir sama, yaitu menggambarkan waktu yang amat singkat atau amat pendek. Akan tetapi, jika diamati lebih teliti, terlihat bahwa kata-kata itu berbeda pemakaiannya.
Perhatikanlah contoh-contoh berikut.


(1) Coba perhatikan     sebentar   lukisan itu.
sejenak
sepintas
sekilas
*sekejap
*sejurus

(2) Ia memandangku     sebentar
sejenak
sepintas
sekilas
sekejap
sejurus

(3) Bacalah     sebentar   halaman tujuh belas ini!
sejenak
sepintas
sekilas
*sekejap
*sejurus

(4) Budi    [ berhenti ]   
   [ berpikir ]
   [ tertegun ]
sebentar
sejenak
*sepintas
*sekilas
*sekejap
sejurus

(5)
(a)  Sebentar,  ya!
*Sejenak,
*Sepintas,
*Sekilas,
*Sekejap,
Sejurus,

(b)  Sebentar  saja.
Sejenak
Sepintas
Sekilas
Sekejap
Sejurus

(c) Coba saja ke sini     sebentar!
*sejenak!
*sepintas!
*sekilas!
*sekejap!
*sejurus!

Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa keenam kata itu tidak selalu dapat dipakai pada setiap bentukan kalimat. Tanda asteris (*) menunjukkan pemakaian kata yang tidak berterima. Mengapa demikian? Bagaimana cara membedakan pemakaian kata-kata itu?

Sekurang-kurangnya ada empat cara yang dapat digunakan untuk melihat perbedaan pemakaian keenam kata itu, yaitu:
  1. dengan mengamati jenis verba (kata kerja) yang didampingkan dengan setiap kata di antara keenam kata itu, misalnya verba yang menyatakan tindakan yang dilakukan mata (melihat, memandang, dan menyaksikan) atau verba yang berkaitan dengan aktivitas tubuh (berhenti, tertegun, dan diam);
  2. dengan mengamati jenis-jenis bangun kalimat yang menggunakan setiap kata di antara keenam kata itu, misalnya bangun kalimat deklaratif (kalimat berita) atau bangun kalimat imperatif (kalimat perintah);
  3. dengan mengamati makna semantis kata-kata itu;
  4. dengan mengamati ragam bahasa yang menggunakan kata itu, misalnya ragam tulis atau ragam lisan, ragam resmi atau ragam tak resmi.

Sebentar dan Sejenak 
Dari contoh-contoh yang disajikan di atas, ternyata kata sebentar dan sejenak hadir dalam contoh 1-4. Akan tetapi, di antara kedua kata itu, kata sebentar memiliki peluang paling besar dalam pemakaiannya, apalagi dalam ragam lisan atau ragam tak resmi, lihat contoh (5). Kata sebentar kecil kemungkinannya dapat diganti dengan kata sejenak.

Sejenak
Kata sejenak lebih luas kemungkinan perangkaiannya daripada kata sekejap, sekilas, dan sepintas. Kata sejenak menggambarkan ketenangan, ketaktergesaan atau ketaktegangan. Oleh karena itu, kata sejenak dapat dirangkaikan dengan verba seperti bergembiralah, nikmatilah, duduklah, bacalah, lihat contoh (6) atau verba seperti renungkan, pandanglah, amatilah, dengarkan, pikirkan, lihat contoh (7) yang menggambarkan suasana tenang, tanpa ketegangan.

(6)     a) Bergembiralah sejenak bersama kelompok lawak itu!
b) Nikmatilah sejenak sajian musik itu!
c) Duduklah sejenak sambil menikmati hidangan sekadarnya!
d) Bacalah sejenak cerpen ini!

(7)    Coba    renungkan  sejenak/sebentar!
pandanglah
amatilah
dengarkan
pikirkan

Akan tetapi, terasa janggal jika kata sejenak dirangkaikan dengan verba yang membayangkan kata ketergesaan atau "usaha yang keras", seperti terlihat pada contoh (8) berikut:


(8)    Tuliskan   sebentar!
  *sejenak!
Selesaikan
Bersihkan
Bantulah
Ajarilah
Bekerjalah

Sekejap dan Sekilas
Kedua kata ini, sekejap dan sekilas, cenderung hanya dapat disambungkan dengan verba yang berkaitan dengan indera penglihatan, seperti memandang, melihat, dan tampak, misalnya:


(9)     a) Orang itu memandang sekejap/sekilas.
b) Orang tua itu menghilang dalam sekejap mata.
c) Sekilas tampak bayangan wajahnya.

Sepintas
Kate sepintas tampaknya dapat didampingkan dengan verba yang berkaitan dengan indera penglihatan (memandang), verba kesadaran (merenung),dan verba komunikasi (berbicara), serta verba yang berkaitan dengan indera pendengaran, misalnya:

(10)     a) "Mungkin saja hal itu terjadi," pikirnya sepintas lalu.
b) la terlibat dalam percakapan sepintas.
c) Sepintas (lalu) saya pernah melihat tontonan sulap itu.
d) Saya mendengar siaran berita sepintas (lalu).

Dalam bangun kalimat imperatif, kata sepintas tampak janggal digunakan jika didampingkan dengan verba kesadaran dan verba yang berkaitan dengan indera pendengaran. Perhatikan contoh berikut.

(11)     a) *Dengarkanlah nyanyian itu sepintas!
b) *Pikirkanlah masalah itu sepintas!


Kejanggalan itu timbul karena, secara semantik, kata sepintas itu bermakna 'sepenggal' atau 'sepotong'. Oleh karena itu, kata sepintas sangat mungkin didampingkan dengan verba yang menyangkut indera penglihatan (bacalah, amatilah) dalam bangun kalimat imperatif misalnya:

(12)     a) Bacalah halaman 17 itu sepintas!
b) Amatilah lukisan itu sepintas!

Sejurus 
Pemakaian kata sejurus terbatas perangkaiannya dengan jenis verba tertentu yang tidak menggunakan gerakan badan, tetapi pemunculannya hanya mungkin pada bangun kalimat deklaratif, seperti terungkap pada contoh berikut.


(13)      a) Dipandangnya aku sejurus.
b) "...", katanya setelah berpikir sejurus.
c) Dia diam sejurus.
d) Makannya terhenti sejurus.
e) Kuukur ketulusan ucapan gadis itu sejurus.
f) *la berlari sejurus.
g) *la makan sejurus.


Jika ditinjau lebih jauh lagi, kata sejurus berjangka waktu yang pendek. Bandingkanlah ukuran waktu yang tentu pada contoh (14) dan ukuran waktu yang tak tentu pada contoh (15) berikut ini.

(14)    tiga jamkemudian
dua menit    lagi
satu detik lamanya

(9)     a) sebentar/sejurus kemudian
b) sebentar/sejurus lagi
c) sejurus lamanya.



Baca juga:
Makna Kata Hijrah dan Hijriah
Makna Kata Kilah dan Tukas
Nuansa Makna dalam Kata
Kata Ranking dan Langganan
Kata Bahasa Indonesia
Penulisan Kata yang Benar
Pemakaian Bentuk Kata yang Tepat
Kata Si dan Sang
Pemenggalan Kata

 

0 komentar:

Posting Komentar