Sebagai kata depan, "di" dan "ke" ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan sebagai awalan, "di" dan "ke" ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contohnya adalah:
Bagaimana membedakan kapan "di" digunakan sebagai kata depan, dan kapan "di" digunakan sebagai awalan?
Kadang-kadang orang merasa bingung saat membedakan kata depan dan awalan. Misalnya, bentuk di pada di atas termasuk kata depan atau awalan? Sekurang-kurangnya ada dua cara untuk mentukan apakah bentuk di tersebut masuk kata depan atau awalan. Pertama, kata depan di mempunyai pasangan ke dan dari. Kedua, kata depan di tidak dapat dilawankan dengan meng-. Ambillah contoh kata di atas tadi! Selain di atas, ada pula ke atas, dan dari atas. Bentuk di atas juga tidak dapat dilawankan dengan mengatas. Hal itu berarti bahwa di pada di atas termasuk kata depan. Oleh karena itu, kata di atas ditulis terpisah. Di bawah ini diberikan beberapa contoh lain.
Bagaimana dengan kata keluar? Kata keluar ditulis terpisah atau serangkai? Kata keluar dibedakan menjadi dua macam. Selain ke luar, kita temukan pula di luar dan dari luar. Hal itu berarti bahwa kata ke luar itu merupakan kata depan sehingga harus ditulis terpisah.
Namun, ada juga keluar yang ditulis serangkai. Kata keluar yang kedua ini merupakan lawan masuk. Jadi, kata keluar yang kedua ini merupakan kata kerja, bukan kata depan atau kelompok kata kata-depan. Oleh karena itu, penulisannya diserangkaikan. Perhatikan kalimat di bawah ini secara saksama!
1) Presiden RI akan berkunjung ke luar negeri.
2) Hati-hati keluar masuk kendaraan proyek.
Kata ke luar pada kalimat (1) merupakan kata depan. Kelompok kata ke luar negeri itu dapat disandingkan dengan di luar negeri dan dari luar negeri.
Bandingkan kalimat di bawah ini!
1) Presiden RI akan berkunjung ke luar negeri.
1a) Presiden RI akan berada di luar negeri selama satu minggu.
1b) Presiden RI akan kembali dari luar negeri minggu depan.
Namun, kata keluar pada kalimat (2) bukan merupakan kata depan karena lawannya masuk. Kalimat (2) tidak dapat dibuat variasinya seperti kalimat (1). Perhatikan baik-baik kalimat berikut.\
2) Hati-hati ke luar masuk* kendaraan proyek.
2a) Hati-hati di luar masuk* kendaraan proyek. (tidak bisa)
2b) Hati-hati dari luar masuk* kendaraan proyek. (tidak bisa)
Jika kalimat (2a) dan (2b) dirasa mungkin, artinya sudah berbeda jauh atau bukan merupakan pasangannya. Oleh karena itu, kata keluar seperti pada kalimat (2) ditulis serangkai.
Kata ke samping termasuk kata depan karena kita temukan pula di samping dan dari samping. Namun, kata ke samping dapat berubah menjadi kata kerja setelah diberi imbuhan meng-…-kan. Oleh karena itu, mengesampingkan ditulis serangkai. Begitu pula kata ke tengah dan ke depan. Kedua kata itu juga tegolong kata depan sehingga ditulis terpisah. Akan tetapi, setelah mendapat imbuhan meng-…-kan, kedua kata itu ditulis serangkan karena statusnya berubah menjadi kata kerja, bukan lagi sebagai kata depan. Perhatikan kalimat berikut.
1) Dia membawa sepedanya ke samping rumah.
2) Sekarang mereka pergi ke samping gedung tingkat itu.
3) Kita tidak dapat mengesampingkan dari dari mereka.
4) Banyak orang sering mengesampingkan nasihat orang tuanya.
Baca juga:
... di ... sebagai Awalan atau Kata Depan (Preposisi)
Kata Depan di, ke, dan dari
Di mana, yang mana
Bagaimanakah pemakaian ini, itu dan begini, begitu?
kata depan | awalan |
---|---|
di sini | disimpan |
di atas | diantar |
di pinggir | dipinjam |
di pantai | dipantau |
di bawah | dibawa |
ke depan | ketua |
ke depan | kekasih |
ke atas | kedua (tingkat/urutan) |
ke rumah | ketiga (tinmgkat/urutan) |
ke belakang | keempat (kumpulan) |
ke kampung | kelima (kelompok) |
Bagaimana membedakan kapan "di" digunakan sebagai kata depan, dan kapan "di" digunakan sebagai awalan?
Kadang-kadang orang merasa bingung saat membedakan kata depan dan awalan. Misalnya, bentuk di pada di atas termasuk kata depan atau awalan? Sekurang-kurangnya ada dua cara untuk mentukan apakah bentuk di tersebut masuk kata depan atau awalan. Pertama, kata depan di mempunyai pasangan ke dan dari. Kedua, kata depan di tidak dapat dilawankan dengan meng-. Ambillah contoh kata di atas tadi! Selain di atas, ada pula ke atas, dan dari atas. Bentuk di atas juga tidak dapat dilawankan dengan mengatas. Hal itu berarti bahwa di pada di atas termasuk kata depan. Oleh karena itu, kata di atas ditulis terpisah. Di bawah ini diberikan beberapa contoh lain.
di lantai | di negara lain |
ke lantai | ke negara lain |
dari lantai | dari negara lain |
di tengah | di persimpangan jalan |
ke tengah | ke persimpangan jalan |
dari tengah | dari persimpangan jalan |
di ujung jalan | di sejumlah daerah |
ke ujung jalan | ke sejumlah daerah |
dari ujung jalan | dari sejumlah daerah |
Bagaimana dengan kata keluar? Kata keluar ditulis terpisah atau serangkai? Kata keluar dibedakan menjadi dua macam. Selain ke luar, kita temukan pula di luar dan dari luar. Hal itu berarti bahwa kata ke luar itu merupakan kata depan sehingga harus ditulis terpisah.
Namun, ada juga keluar yang ditulis serangkai. Kata keluar yang kedua ini merupakan lawan masuk. Jadi, kata keluar yang kedua ini merupakan kata kerja, bukan kata depan atau kelompok kata kata-depan. Oleh karena itu, penulisannya diserangkaikan. Perhatikan kalimat di bawah ini secara saksama!
1) Presiden RI akan berkunjung ke luar negeri.
2) Hati-hati keluar masuk kendaraan proyek.
Kata ke luar pada kalimat (1) merupakan kata depan. Kelompok kata ke luar negeri itu dapat disandingkan dengan di luar negeri dan dari luar negeri.
Bandingkan kalimat di bawah ini!
1) Presiden RI akan berkunjung ke luar negeri.
1a) Presiden RI akan berada di luar negeri selama satu minggu.
1b) Presiden RI akan kembali dari luar negeri minggu depan.
Namun, kata keluar pada kalimat (2) bukan merupakan kata depan karena lawannya masuk. Kalimat (2) tidak dapat dibuat variasinya seperti kalimat (1). Perhatikan baik-baik kalimat berikut.\
2) Hati-hati ke luar masuk* kendaraan proyek.
2a) Hati-hati di luar masuk* kendaraan proyek. (tidak bisa)
2b) Hati-hati dari luar masuk* kendaraan proyek. (tidak bisa)
Jika kalimat (2a) dan (2b) dirasa mungkin, artinya sudah berbeda jauh atau bukan merupakan pasangannya. Oleh karena itu, kata keluar seperti pada kalimat (2) ditulis serangkai.
Kata ke samping termasuk kata depan karena kita temukan pula di samping dan dari samping. Namun, kata ke samping dapat berubah menjadi kata kerja setelah diberi imbuhan meng-…-kan. Oleh karena itu, mengesampingkan ditulis serangkai. Begitu pula kata ke tengah dan ke depan. Kedua kata itu juga tegolong kata depan sehingga ditulis terpisah. Akan tetapi, setelah mendapat imbuhan meng-…-kan, kedua kata itu ditulis serangkan karena statusnya berubah menjadi kata kerja, bukan lagi sebagai kata depan. Perhatikan kalimat berikut.
1) Dia membawa sepedanya ke samping rumah.
2) Sekarang mereka pergi ke samping gedung tingkat itu.
3) Kita tidak dapat mengesampingkan dari dari mereka.
4) Banyak orang sering mengesampingkan nasihat orang tuanya.
Baca juga:
... di ... sebagai Awalan atau Kata Depan (Preposisi)
Kata Depan di, ke, dan dari
Di mana, yang mana
Bagaimanakah pemakaian ini, itu dan begini, begitu?