Senin, 06 Februari 2017

Huruf Kapital dan Kata yang Menyatakan Hubungan Kekerabatan

Di bawah ini dikemukakan beberapa contoh kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan huruf kapital.

9) Seorang Ayah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap ekonomi keluarganya. 
10) Kata Adik,“Besok ayah pulang dari luar kota, Bu.”

Kata yang dicetak miring dalam kalimat tersebut adalah kata yang bermasalah jika dilihat dari segi penggunaan huruf. Berikut penjelasannya satu per satu.

Persoalan yang juga sering muncul yang terkait dengan penggunaan huruf kapital adalah penggunaan huruf kapital untuk kata yang menyatakan hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai sapaan dan sebagai pengacuan.
Contoh kesalahannya terlihat pada kalimat (9) dan (10) di atas. Kalimat (9) di atas berbunyi Seorang Ayah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap ekonomi keluarganya. Kalimat (10) berbunyi Kata Adik,“Besok ayah pulang dari luar kota, Bu.”

Kata ayah memang termasuk kata yang menyatakan hubungan kekerabatan, tetapi tidak semua kata yang menyatakan hubungan kekerabatan ditulis dengan huruf kapital. Kata yang menyatakan hubungan kekerabatan, seperti saudara, adik, kakak, ibu, bapak, nenek, dan kakek, yang ditulis dengan huruf awal kapital adalah yang digunakan sebagai sapaan atau sebagai pengacuan. Kita perhatikan kalimat di bawah ini.

1) Surat Saudara/Bapak sudah saya terima minggu yang lalu.
2) Dalam acara itu rencananya Ibu dimohon memberikan sambutan.
3) Kalau tidak salah, Kakek akan ke Jakarta, ya Dik?
4) Saat memberikan uang itu, Ibu tidak bilang apa-apa, Kak.

5) Dia mempunyai lima orang saudara yang tinggal di kampung.
6) Sudah lama dia berpisah dengan bapak dan ibunya karena belajar di luar negeri.


Kata saudara atau bapak pada kalimat (1) harus ditulis dengan huruf awal kapital karena kedua kata itu termasuk kata yang menyatakan hubungan kekerabatan dan digunakan sebagai sapaan. Begitu pula kata ibu pada kalimat (2). Adapun kata kakek dan ibu pada kalimat (3) dan (4) memang tidak digunakan sebagai sapaan, tetapi digunakan sebagai pengacuan. Istilah pengacuan yang digunakan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kurang dapat disamakan dengan sapaan tidak langsung. Berbeda halnya dengan kata saudara serta bapak dan ibunya pada kalimat (5) dan (6). Dalam kalimat itu kata saudara serta bapak dan ibunya tidak digunakan sebagai sapaan dan tidak pula digunakan sebagai pengacuan. Oleh karena itu, kedua kata tersebut ditulis dengan huruf kecil.

Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat contoh kasus (9)—(10) dapat diperbaiki menjadi seperti di bawah ini.

9a) Seorang ayah mempunyi tanggung jawab yang besar terhadap ekonomi keluarganya.
10a) Kata Adik, “Besok Ayah pulang dari luar kota, Bu.”



Huruf Kapital dan Kata yang Menyatakan Hubungan Kekerabatan


Baca juga:
Huruf Kapital atau Huruf Besar
Penggunaan Huruf Kapital untuk Nama Geografi
Huruf Kapital untuk Nama Gelar dan Jabatan
Penulisan judul: huruf kecil dan besar
Pemakaian Huruf Kapital untuk Nama Jenis dan Bedanya dengan Nama Geografi
Pemakaian Huruf Kapital untuk Nama Diri
Huruf Kapital dan Kata yang Menyatakan Hubungan Kekerabatan

17 komentar:

  1. kenapa kata kakek dan ibu pada kalimat (3) dan (4) termasuk kata acuan kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu pengacuan pada individu. Kata itu bisa diganti dengan nama.

      Hapus
    2. Contoh: "saya hanya mengingatkan sekali saja" kata ayah sambil meminum kopi

      Untuk kalimat "ayah" sudah diluar kata sapaan, apa masih menggunakan huruf kapital apa nggak? Trima kasih

      Hapus
  2. Jika kalimat nya "Maafkan mama papa ya nak" itu gimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kira² kayak gini. "Maafkan Mama Papa, ya, Nak." Gitulah. Maaf klo salah. :)

      Hapus
  3. "Jika ayah mengizinkan, maka saya akan pergi" gmn kak?

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Kalau dalam nnovel dengan PoV 1, saudara atau kerabat di dalam narasi (bukan percakapan) apakah tetap diawali huruf kapital? Contohnya om Lukman, tante Sinta, dll.

    BalasHapus
  6. Kalo pakai POV 3, saudara atau kerabat di dalam narasi apa tetap kapital juga. Contohnya:
    Ayah Ardi, Abi Mirza, dan Umi Ale

    BalasHapus
  7. Kalo pakai POV 3, saudara atau kerabat di dalam narasi apa tetap kapital juga. Contohnya:
    Ayah Ardi, Abi Mirza, dan Umi Ale

    BalasHapus
  8. Kalau di narasi penulis neneknya atau kakeknya itu pake kapital ka?

    BalasHapus
  9. Halo kak, saya mau nanya. Ini udah bener apa blum kak?. Kalau belum, yang benernya gmn?


    "Yaudah kalau gitu Aruna pamit dulu ya," pamit Aruna pada Mama dan Papanya.


    Makasii🙏

    BalasHapus
  10. Di waktu yang bersamaan, ayah dan ibu pulang membawa sepatu baru.

    Itu penulisan "ayah dan ibu" bagaimana? Memakai huruf kapital atau tidak?

    BalasHapus
  11. Kak kalau misalnya
    "jangan ganggu Aria terus, nanti adikmu gamau bikinin Papa kopi lagi" ucap Papanya.... Itu gimana ya yang papa?

    BalasHapus