Kata dengan digunakan untuk menandai beberapa makna.
Yang pertama ialah makna 'kealatan'.
Makna itu terdapat pada ujaran yang menyatakan adanya alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Contohnya terlihat pada kalimat yang berikut.
(1) Pohon itu ditebang dengan gergaji mesin.
(2) Mereka memadamkan api itu dengan air seadanya.
(3) Dengan surat itu mereka melaporkan kejadian sebenarnya.
Alat yang digunakan itu tidak selalu berupa benda konkret, tetapi juga benda abstrak seperti yang terlihat pada dua kalimat yang berikut.
(4) Pemindahan penduduk tidak akan dilakukan dengan kekerasan.
(5) Peraturan itu ternyata dapat dilaksanakan hanya dengan pengawasan ketat.
Yang kedua ialah makna 'kebersamaan'.
Makna itu terdapat pada ujaran yang menyatakan adanya beberapa pelaku yang mengambil bagian pada peristiwa yang sama. Perhatikan contoh berikut.
(6) Ayah sedang bercakap-cakap dengan tamunya.
Pada kalimat itu, baik ayah maupun tamunya sama-sama aktif mengambil bagian pada peristiwa percakapan. Contoh yang lain ialah
(7) Adikku pergi berenang dengan teman-temannya.
(8) Para pemberontak bersedia berunding dengan pemerintah.
(9) Ayahnya melarang dia berteman dengan pemabuk.
(10) Kemarin saya bertemu dengan teman lamaku.
Yang ketiga, makna 'kesertaan'.
Makna yang mirip dengan 'kebersamaan' itu terdapat pada tuturan yang menyatakan adanya benda yang menyertai pelaku. Penyerta itu umumnya benda yang tak bernyawa. Oleh karena itu, penyerta itu tidak ikut aktif mengambil bagian dalam peristiwa yang dinyatakan. Berikut ini adalah contohnya.
(11) Perampok itu pergi dengan barang-barang rampasannya.
(12) Peserta pertemuan itu pulang dengan kenangan manis.
Yang keempat ialah makna 'kecaraan'
yang terdapat pada ujaran yang menyatakan cara peristiwa terjadi atau cara tindakan dilakukan. Berikut ini contohnya.
(13) Pertandingan itu berjalan dengan aman.
Yang kelima adalah kesesuaian atau ketaksesuaian
Selain itu, ada beberapa kata yang harus diikuti oleh pelengkap yang diawali dengan kata dengan. Makna yang terdapat pada konstruksi seperti itu adalah 'kesesuaian' atau 'ketaksesuaian'. Contohnya seperti berikut.
(14) Penebaran benih dilakukan bertepatan dengan saat mulai musim hujan.
Kata bertepatan memerlukan pelengkap yang diawali dengan kata dengan. Kita tidak dapat membuat kalimat berikut.
(14) *Penaburan benih dilakukan bertepatan.
Contoh yang lain disajikan berikut ini.
(15) Peraturan itu bertentangan dengan asas keadilan.
(16) Pemberian amnesti itu berkenaan dengan ulang tahun raja.
(17) Mereka tidak setuju dengan usul itu.
(18) Jangan membuat baju yang berbeda dengan pesanan.
(19) Orang tuanya sekampung dengan orang tua kami.
Banyak ditemukan contoh kalimat yang salah karena tidak menggunakan kata dengan, seperti berikut,
(20) Buatlah gambar yang sesuai contoh.
(21) Kini mereka dapat bertemu anaknya.
Kalimat itu seharusnya berbunyi seperti berikut.
(20a) Buatlah gambar yang sesuai dengan contoh.
(21b) Kini mereka dapat bertemu dengan anaknya.
Jika kita tidak akan menggunakan kata dengan pada kalimat (21) itu, kata menemui dapat digunakan alih-alih bertemu.
(21b) Kini mereka dapat menemui anaknya.
Ada juga pemakaian kata dengan yang tidak pada tempatnya pada ragam resrni. Berikut ini contohnya.
(22) Kami berikan surat ini dengan staf Saudara.
(23) Dengan kemenangan itu mengantarkan Graf ke final.
Kalimat (22) salah jika mengungkapkan informasi bahwa surat itu diberikan kepada staf Saudara, tetapi benar jika mengungkapkan informasi bahwa kami dan staf Saudara bersama-sama memberikan surat itu. Kalimat (23) tidak bersubjek karena kata dengan tidak pernah mendahului subjek. Berikut ini perbaikannya.
(22a) Kami berikan surat itu kepada staf Saudara.
(23b) Kemenangan itu mengantar Graf ke final.
Baca juga:
Makna Kata Pekerjaan, Profesi, dan Jabatan
Makna Kata Pemandangan Umum dan Pandangan Umum
Kata Sekarang dan Kini
Pemakaian Kata Sebentar, Sejenak, Sekejap, Sekilas, Sepintas, dan Sejurus
Makna Kata Hijrah dan Hijriah
Makna Kata Acuh dan Tayang
Makna Kata Kilah dan Tukas
Kata Ranking dan Langganan
0 komentar:
Posting Komentar