1. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam satu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ….
..., lain lubuk lain ikannya.
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah titik untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.
Misalnya:
Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ….
CATATAN:
Yang sering salah adalah penggunaan jumlah tanda titik pada tanda ellipsis tersebut. Jika ditanya berapa tanda titik yang digunakan, jawabannya pada umumnya bebeda-beda. Padahal, jumlah titik pada tanda elipsis sebanyak tiga titik. Jika tanda elipsis terletak pada posisi akhir kalimat, harus digunakan 4 tanda titik: 3 titik merupakan tanda elipsis dan 1 titik sebagai tanda akhir kalimat.
Berikut ini disajikan beberapa contoh penggunaan tanda elipsis yang salah.
1) Satu ….., dua ……., tiga!
2) Kita harus ……. mengantre untuk mendapatkan tiket.
3) Semua warga negara harus mau membayar ……
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ……
a. 1928 c. 1965
b. 1945 d. 1972
Tanda titik pada kalimat (1) yang merupakan tanda elipsis tidak sama jumlahnya. Pada tanda elipsis bagian pertama digunakan 5 tanda titik yang diikuti tanda koma dan pada bagian kedua digunakan 7 tanda titik yang diikuti tanda koma juga. Tanda titik yang digunakan pada kalimat (2) tujuh. Lalu, pada kalimat (3) digunakan enam tanda titik. Dalam pembuatan soal yang berbentuk pilihan ganda sering juga digunakan tanda elipsis. Akan tetapi, pada umumnya juga salah dalam penggunan tanda titiknya. Pada contoh kalimat (4) digunakan enam tanda titik. Penggunaan tanda titik pada keempat kalimat di atas harus diperbaiki menjadi seperti berikut.
1a) Satu …, dua …, tiga!
2a) Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket.
3a) Semua warga negara harus mau membayar ….
4a) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ….
c. 1928 c. 1965
d. 1945 d. 1972
Sumber: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia,Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
Baca juga:
Tanda Garis Miring (/)
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda Petik (“…”)
Tanda Kurung Siku ([…])
Tanda Kurung ((…))
Tanda Seru (!)
Tanda Tanya (?)
Tanda Elipsis (…)
Tanda Pisah (―)
Tanda Hubung (-)
Tanda Dua Titik (:)
Tanda Titik Koma (;)
Pemakaian Tanda Koma (,)
Pemakaian Tanda Titik (.)
Tanda Apostrof (')
0 komentar:
Posting Komentar