Ivan Lanin 05:38 WIB - Senin, 05 Desember 2016
Kata bentuk terikat memang harus digabung, tapi ada pengecualian.
Dalam kaidah bahasa Indonesia, dikenal apa yang dinamakan dengan kata bentuk terikat. Jenis kata ini, penulisannya selalu digabungkan dengan kata berikutnya, misalnya kata antar- yang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; antardaerah.
Ada banyak contoh kata bentuk terikat, di antaranya adipati, dwiwarna, paripurna, aerodinamika, ekapaksi, poligami, ekstrakurikuler, atau pramuniaga. Bentuk terikat antar- ini lazim digunakan sebagai terjemahan bentuk terikat inter- dalam bahasa Inggris, seperti dalam interracial = antar-ras.
Tanda hubung (-) dapat diberikan jika dianggap perlu untuk menegaskan pertalian, misalnya antar-daerah. Tanda hubung ini juga digunakan jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital. Misalnya: non-Indonesia; pan-Afrikanisme; pro-Barat.
Terdapat beberapa catatan dalam bentuk terikat. Misalnya pada kata maha, bila merujuk kepada Tuhan yang diikuti oleh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf kapital. Misalnya kata maha yang diikuti pengasih (kata dasar: kasih), begitu pula bila diikuti kata pengampun (kata dasar: ampun).
- Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
- Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
- Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
- Mudah mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
- Sikap masyarakat yang pro lebih banyak daripada yang kontra.
- Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.
Bentuk terikat menurut KBBI:
0 komentar:
Posting Komentar